Katadata Insight Center (KIC) melakukan penilaian berdasarkan laporan keberlanjutan beberapa perusahaan di bidang agribisnis melalui Katadata Corporate Sustainability Index (KCSI). Terdapat tiga pemenang dari 18 perusahaan agribisnis berdasarkan pelaporan praktik berkelanjutan kepada Dewan Jasa Keuangan (OJK).
PT Salim Ivomas Pratama Tbk menduduki peringkat pertama KCSI dengan nilai indeks 71,5. Di urutan kedua ada PT Pinago Utama Tbk dengan nilai 68,5. Selanjutnya, PT Perusahaan Perkebunan (PP) London Sumatra Indonesia Tbk dengan nilai 67,2 berada di posisi ketiga.
Ketiga pemenang sektor agribisnis tersebut memiliki keunggulan masing-masing dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Salim Ivomas Pratama berinovasi dengan menggunakan 99 persen bahan bakar di pabrik dari sumber terbarukan. Selain itu, dibandingkan tahun 2022, perusahaan telah mengurangi 12 persen emisi gas rumah kaca (GRK) per ton Crude Palm Oil (CPO).
Pinago Utama sebagai pemenang kedua menggunakan air daur ulang dalam proses produksinya. Inovasi lainnya, perusahaan juga melakukan evaluasi emisi GRK yang dihasilkan secara berkala.
PP London Sumatra Indonesia sebagai pemenang ketiga berinovasi secara berkelanjutan dengan tidak menebangi hutan primer dan mendegradasi kawasan High Conservation Value (HCV). Tak hanya itu, perusahaan ini juga mengelola limbah dengan menggunakan pupuk organik dari tandan buah kosong dan limbah pabrik.
Untuk sektor agribisnis, KCSI mengelompokkan penilaian ke dalam empat sub indeks, yaitu energi dan air, emisi dan limbah, upaya lingkungan dan sosial, serta sertifikasi. Penetapan milestone dan indikator tersebut mengikuti pedoman OJK yang tertuang dalam POJK Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Setelah mengikuti pedoman OJK, Global Reporting Initiative (GRI) dan CDP mengelaborasi milestone dan indikator menjadi Pedoman Pelaporan Aspek Lingkungan untuk Laporan Keberlanjutan. Setelah itu, KIC mengadopsinya menjadi KCSI.