Tujuh kabupaten telah menginspirasi pembangunan berkelanjutan dalam Sustainable Regional Competitiveness Index (IDSDB). Indeks ini dibentuk berdasarkan empat pilar, antara lain lingkungan berkelanjutan, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola berkelanjutan.
Dari tujuh kabupaten inspiratif, tiga di antaranya merupakan kabupaten dengan nilai indeks tertinggi berdasarkan evaluasi kumulatif empat pilar.
Peringkat pertama, Kabupaten Badung, Bali dengan skor indeks 72,96. Kabupaten ini memiliki beberapa inovasi antara lain living Tri Hita Karana atau prinsip pengelolaan keuangan yang baik sebagai pedoman hidup dan menjadi kabupaten dengan pencegahan korupsi terbaik di tingkat nasional.
Peringkat kedua ditempati Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dengan skor indeks 72,77. Kabupaten ini memberdayakan kemandirian ekonomi daerah dengan program Wisata Seribu Desa. Selain itu, Trenggalek juga menyediakan Trenggalek Smart Bench sebagai fasilitas umum yang inklusif dan ramah lingkungan karena menggunakan panel surya.
Posisi ketiga ditempati Kabupaten Klungkung, Bali dengan skor indeks 72,77. Pemerintah Kabupaten Klungkung mengembangkan pengelolaan sampah melalui program TOSS Center dan Lubang Daur Ulang Sampah. Klungkung juga melakukan perbaikan database melalui aplikasi Klungkung in the Hand.
Selain tiga kabupaten dengan skor indeks tertinggi berdasarkan agregasi empat pilar, IDSDB juga mengklasifikasikan empat kabupaten teratas dari masing-masing pilar.
Untuk pilar lingkungan berkelanjutan dimenangkan oleh Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melestarikan hutan lindung di Taman Nasional Kayan Mengkaran dengan luas 1,3 juta hektare (ha).
Kabupaten Kutai Kartanegara meraih pilar ekonomi berkelanjutan. Kutai membudidayakan 120 ha rumput laut yang dijual ke pasar internasional. Sementara tonggak sosial inklusif diraih oleh Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang menjalankan sanggar inklusif untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi penyandang disabilitas.
Untuk pilar terakhir yaitu tata pemerintahan berkelanjutan dimenangkan oleh Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sanggau menerapkan Transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (TAKE) Berbasis Ekologis sebagai strategi untuk meningkatkan status kemandirian desa.