Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh, terkonfirmasi positif polio pada awal November 2022. Pemerintah menetapkan penemuan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.
Pasalnya, kasus polio kembali muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Indonesia bebas polio. Pada tahun 2014, WHO menetapkan bahwa polio di Indonesia telah diberantas.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pasien berusia 7 tahun dan 2 bulan itu mengalami gejala kelumpuhan pada kaki kirinya.
Anak tersebut kemudian mulai demam pada tanggal 6 Oktober, dan pada tanggal 18 Oktober masuk RS Tgk Chik Ditiro Sigli. Pada 21-22 Oktober, seorang dokter anak yang diduga polio mengambil dua spesimen dan mengirimkannya ke provinsi.
“Kemudian pada 7 November keluar hasil RT-PCR konfirmasi polio tipe 2,” kata Maxi dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa, 22 November 2022.
Maxi menambahkan, sang anak mengalami kelelahan pada otot paha kiri dan betis. Pasien juga tidak memiliki riwayat imunisasi, termasuk polio.
Seperti yang Anda ketahui, polio merupakan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan namun dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi polio harus diberikan sebanyak empat kali, yaitu saat bayi lahir dan saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Menurut data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2021 cakupan imunisasi polio dosis 4 pada bayi di Indonesia baru mencapai 80,7%. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 87%.
Cakupan imunisasi polio dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir setelah mencapai angka tertinggi pada tahun 2019 yang mencapai 94,2%.
Data Kementerian Kesehatan juga menunjukkan cakupan imunisasi polio di Aceh terendah kedua secara nasional yaitu hanya 50,8% dari total jumlah kelahiran hidup di daerah tersebut pada tahun 2021. Sedangkan cakupan terendah berada di Papua Barat yaitu hanya 42,4%.
Cakupan imunisasi yang rendah ini menjadi salah satu penyebab munculnya kembali penyakit polio di Indonesia. Selain itu, ditemukan faktor perilaku hidup bersih dan sehat penduduk yang masih kurang.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera menyelesaikan imunisasi rutin pada anak sesuai jadwal, serta mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Maxi.