liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ancaman Diabetes di Balik Manisnya Pasar Besar Minuman Kekinian

Ancaman Diabetes di Balik Manisnya Pasar Besar Minuman Kekinian

2 minutes, 36 seconds Read

Gugatan Esteh Indonesia kepada seorang netizen di Twitter membuka perbincangan tentang bahaya gula bagi kesehatan. Masalah ini menjadi lebih jelas karena bar kontemporer serupa terus bermunculan di sekitar kita.

Data Momentum Bekerja menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar minuman teh gelembung atau boba terbesar di Asia Tenggara. Pasar penjualan boba di Indonesia mencapai US$1,6 miliar per tahun. Angka ini dua kali lipat dari Thailand yang berada di posisi kedua.

Berapa Banyak Gula dalam Segelas Boba?

Hingga saat ini, Esteh Indonesia tidak mengungkapkan informasi nutrisi pada setiap produknya. Meski begitu, netizen menemukan informasi nutrisi pada salah satu produknya, Es Teh Nusantara ukuran sedang. Minuman tersebut memiliki kandungan gula sebanyak 31 gram atau sekitar 6 sendok teh per gelas.

Btw, dulu dia pernah share info tentang nutrisi fakta untuk beberapa menu. Tapi waktu itu saya cuma sket menu es teh indonesia yang sederhana, ada juga 2 menu lainnya tapi saya lupa pic.twitter.com/JXt3rlB7Qy

— ???? (@cheesechipssss) 25 September 2022

Esteh Indonesia dan produsen minuman sejenis, tidak hanya menjual minuman dalam satu ukuran saja. Pada ukuran yang lebih besar, artinya kandungan gulanya bisa melebihi 6 sendok teh per gelas.

Jae Eun Min, David B. Green, dan Loan Kim dalam “Kalori dan gula dalam teh susu boba: implikasi risiko obesitas di Kepulauan Asia Pasifik” yang diterbitkan dalam jurnal Ilmu Pangan & Nutrisi periksa kandungan gula dalam segelas minuman es susu. Rata-rata, boba berukuran besar dengan komposisi es teh susu dengan bola-bola singkong memiliki kandungan gula hingga 57 g. Kandungan gula akan meningkat jika diberi topping lain seperti jeli atau custard telur.

Kandungan gulanya melebihi ambang batas yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan. Kementerian merekomendasikan konsumsi gula setiap hari sebanyak 50 gram atau sekitar 10 sendok teh. Yakni, boba berukuran besar dengan topping lengkap dan hampir dua kali lipat rekomendasi gula harian.

Ancaman Diabetes dan Komplikasinya

Asupan gula yang berlebihan erat kaitannya dengan penyakit diabetes. “Asupan gula yang terlalu banyak secara berkala dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan pengaturan gula darah,” kata dr. Alvin Nursalim, SpPD dikutip dari Klik dokter.

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia bisa mencapai 19,5 juta orang. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar kelima di dunia.

Sementara itu, jumlah penderita diabetes atau prevalensi diabetes di Indonesia tercatat sebesar 10,6%. Meski tidak tergolong tinggi, prevalensi diabetes telah melampaui rata-rata global sebesar 9%.

IDF memprediksi jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 23,3 juta pada tahun 2030 dan 28,6 juta pada tahun 2045. Sedangkan prevalensi akan meningkat menjadi 11,3% pada tahun 2030 dan 11,7% pada tahun 2045.

Ancaman ini berbahaya karena diabetes merupakan penyebab kematian dan kecacatan keempat terbesar di Indonesia menurut studi Global Burden of Diseases 2019. Persentase diabetes bahkan meningkat baik kematian maupun kecacatan dalam kurun waktu 10 tahun.

Situasi ini diperparah dengan penyakit stroke dan jantung yang juga sering dikaitkan dengan diabetes dan merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan.

“Kelemahan dalam menjaga kadar gula darah berpotensi menimbulkan komplikasi. Misalnya gangguan penglihatan, gangguan ginjal, dan penyakit jantung,” kata dr Alvin.

Dampak diabetes juga menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan. Meski diabetes sendiri tidak termasuk, tiga komplikasi diabetes masuk dalam tanggung jawab terbesar BPJS.

Pada 2020, penyakit jantung menyerap dana jaminan sosial (DJS) terbesar hingga Rp 8,2 triliun. Stroke peringkat ketiga dengan serapan DJS Rp 2,1 triliun dan gagal ginjal urutan keempat dengan serapan Rp 1,9 triliun.

Similar Posts