Aplikasi kencan online bisa menjadi pilihan alternatif untuk mengembangkan pertemanan. Melalui aplikasi kencan, kita dapat terhubung dengan orang baru, di mana pun lokasinya. Cukup telusuri perangkat yang ada.
Namun, penggunaan aplikasi kencan online tidak bisa dikatakan 100 persen aman. Oleh karena itu, pengguna harus selalu tahu dengan siapa mereka terhubung (cocok) dan berinteraksi.
Ada beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan saat bertemu teman baru melalui aplikasi kencan. Beberapa di antaranya, misalnya, informasi profil sangat tidak lengkap sehingga terlihat misterius. Tanda lainnya, tulisan informasi yang bertentangan dengan norma bahkan terlihat seksis.
Ada juga kenalan baru yang harus segera bertemu. Tanda bahaya lain yang harus diwaspadai adalah, misalnya, memamerkan atau memamerkan apa yang Anda miliki, undangan tiba-tiba untuk menjalin hubungan yang serius, dan pujian atau percakapan yang menjurus ke arah seksual.
Saat ini aplikasi jodoh semakin populer di Indonesia. Statista menyebutkan, pengeluaran bulanan pengguna kencan online di Indonesia selama 2019 – 2022 mencapai US$1,98 juta. Penggunanya diperkirakan akan mencapai 4,74 juta pada tahun 2027.
Dari sisi penyedia layanan, bisnis kencan online memang sedang menjamur. Hal itu terlihat dari pendapatan pasar kencan online yang diproyeksikan mencapai US$16,93 juta tahun ini.
Beberapa aplikasi kencan online yang populer di Indonesia adalah Tinder, Tantan, OkCupid, Taaruf ID, Grindr, BeeTalk, Setipe, Bermuda, dan lainnya.