Harga beras terus meningkat sejak Juli 2022. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras mengalami kenaikan baik di tingkat produsen maupun pengecer.
Secara rata-rata nasional, harga beras medium di tingkat produsen naik 8,3% pada November 2022 menjadi Rp9.530 per kilogram (kg) dibandingkan rata-rata Juli 2022. Demikian pula beras premium naik 8,6% menjadi Rp10.820 per kilogram dalam periode yang sama.
Sedangkan harga beras di tingkat pengecer naik 3,9% menjadi Rp 11.120 per kilogram untuk beras medium. Sedangkan untuk beras premium, harganya naik 3,7% menjadi Rp 12.700 per kilogram.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan salah satu penyebab tren kenaikan harga beras adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September 2022.
“Saat ini ada keseimbangan baru. Kenaikan harga itu menyusul kenaikan harga BBM beberapa bulan lalu. Itu salah satunya,” kata Arief dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Rabu, 16 November 2022.
(Baca: Apakah Upah Minimum Cukup untuk Menghidupi Rumah Tangga?)
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan harga beras naik adalah karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan harga pupuk berdampak pada biaya produksi, apalagi banyak petani yang mulai menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal dari pupuk bersubsidi.
Anomali cuaca juga mempengaruhi produksi beras dalam negeri yang menyebabkan penurunan pasokan. Sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung mengalami gagal panen akibat sawah yang tergenang air.
Sementara itu, Direktur Sereal Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Moh Ismail Wahab mengatakan, kenaikan harga beras juga dipicu sentimen negatif terhadap cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog. Cadangan beras di Bulog cenderung di bawah batas ideal.
“Pasar menilai pemerintah tidak memiliki alat untuk memberikan sentimen positif dalam menekan harga karena stok yang tidak banyak,” kata Ismail.
Total cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog hanya 594.856 metrik ton per 22 November 2022 atau 49,6% di bawah angka ideal minimal 1,2 juta ton. Total cadangan beras terdiri dari 426.573 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 168.283 ton beras komersial.