liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Cek Fakta Efisiensi Kendaraan Listrik

1 minute, 15 seconds Read

Implementasi program elektrifikasi sektor transportasi masih menuai banyak perdebatan. Meski demikian, hasil studi Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menunjukkan bahwa kendaraan listrik relatif lebih efisien daripada kendaraan konvensional berbahan bakar minyak. 

KPBB mengkaji energy loss (kehilangan energi) dan efisiensi energi pada kendaraan listrik dan kendaraan BBM. Hasilnya, potensi kehilangan energi kendaraan listrik hanya 11 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) yang memiliki potensi kerugian energi sekitar 54 persen.

Sementara dari sisi penggunaan energi, pada 2019 kendaraan BBM sektor transportasi jalan raya mengonsumsi sekitar 68,6 juta KL/tahun. Sedangkan penggunaan energi kendaraan listrik hemat 31 sampai 75 persen tergantung jenis energi yang digunakan untuk pembangkit listriknya.

Adapun untuk pembangkit listrik dari batubara, konsumsi energi sebesar 47,39 juta KL/tahun setara bensin atau lebih hemat 31 persen dibandingkan kendaraan BBM. Apabila dari LNG, kendaraan listrik hanya mengonsumsi 35,71 juta KL/tahun setara bensin dan lebih hemat energi 48 persen. Jika menggunakan tenaga air,  penghematan energi bisa mencapai 75 persen dengan konsumsi energi 17,17 juta KL/tahun setara bensin.

Selain itu, KPBB juga mengukur emisi kendaraan bermotor. Pada 2010, kendaraan BBM di jalan raya menghasilkan emisi sebesar 105 MtonCO2e. Emisi dari kendaraan BBM ini meningkat menjadi 255 MtonCO2e pada 2019 dan akan terus meningkat hingga 470 MtonCO2e pada 2030.

Peningkatan emisi transportasi di jalan raya bisa ditekan dengan adopsi kendaraan listrik. Dengan perhitungan adopsi sejak 2019, emisi transportasi jalan raya bisa menjadi 190 MtonCO2e pada 2030.

Dengan demikian, adopsi kendaraan listrik bisa mengurangi 280 MtonCO2e emisi pada tahun 2030. KPBB menilai, dari pengendalian emisi tersebut bisa memberikan manfaat ekonomi sekitar Rp 9.603 triliun pada tahun yang sama. 

Similar Posts