Namun, tambahan biaya tersebut bukan tanpa syarat. Setidaknya ada tiga faktor pendukung, yang meskipun tidak mudah untuk dilaksanakan, harus dipenuhi agar mewujudkan upaya mitigasi dan adaptasi yang efektif.
Pertama, diperlukan perencanaan dan implementasi yang optimal. Pembangunan pembangkit listrik dan penambahan infrastruktur jaringan perlu bertepatan dengan potensi sumber daya energi terbarukan dan lokasi serta waktu kebutuhan listrik harus dipenuhi.
Kedua, dekarbonisasi berdampak pada pergeseran struktur biaya di sektor kelistrikan. Walaupun biaya keseluruhan sektor kelistrikan naik hingga 26%, biaya penggunaan bahan bakar fosil sektor kelistrikan menurun hingga 80% sampai dengan akhir abad ke-21 (US$3,0 – 5,2 triliun).
Sebaliknya, akibat tingginya pembangunan kapasitas pembangkit, biaya pembangunan dan operasional infrastruktur pembangkit dan jaringan meningkat antara 29-34% (US$5,7 – 6,6 triliun) pada periode yang sama.
Tingginya pembangunan kapasitas pembangkit bukan tanpa sebab. Pada skenario NZE, pembangkit listrik akan didominasi oleh panel surya, yang memiliki waktu operasional (capacity factor) terbatas, yaitu saat cahaya matahari tersedia pada siang hari. Oleh karena itu, dibutuhkan kapasitas pembangkit yang lebih besar. Selain menjadi tantangan, prasyarat ini menjadi kesempatan untuk membangun sektor andalan baru perekonomian nasional menggunakan momentum transisi NZE.