Popularitas dompet digital sebagai metode pembayaran semakin meningkat di kalangan masyarakat. Hal ini mengacu pada hasil survei Insight Asia bertajuk “Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook”.
Berdasarkan hasil survei, dompet digital menjadi pilihan 74 persen responden, diikuti tunai 49 persen, transfer bank 24 persen, QRIS 21 persen, PayLater 18 persen, kartu debit 17 persen, dan transfer VA 16 persen.
Dalam survei yang sama, penggunaan dompet digital tertinggi adalah untuk belanja online dengan persentase 79 persen. Disusul pembelian pulsa 78 persen, transfer uang 78 persen, pengecekan riwayat transaksi 70 persen, dan transfer bank 69 persen sebagai lima besar penggunaan dompet digital.
GoPay menjadi platform dompet digital paling populer di kalangan masyarakat dengan persentase pengguna sebesar 71 persen dan pengguna yang terus menggunakannya dalam tiga bulan terakhir sebesar 58 persen. Posisi kedua ditempati oleh OVO dengan persentase 70 persen telah menggunakannya dan 53 persen terus menggunakannya dalam tiga bulan terakhir.
Selanjutnya, Dana, dengan 61 persen telah digunakan, tetapi tidak termasuk dalam tiga kategori penggunaan teratas dalam tiga bulan terakhir, dan ShopeePay, yang digunakan oleh 51 persen responden dalam tiga bulan terakhir tetapi tidak termasuk dalam tiga kategori penggunaan teratas. dalam tiga bulan terakhir
Menurut Insight Asia, 61 persen orang menggunakan 2-3 platform dompet digital. Direktur Riset InsightAsia Olivia Samosir mengungkapkan ada lima faktor yang mendongkrak popularitas dompet digital yaitu keamanan, kenyamanan, kemudahan, tidak terbatas dan dapat digunakan untuk pembayaran sehari-hari.
Survei dilakukan terhadap 1.300 responden di tujuh wilayah antara lain Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang, dan Pekanbaru dengan komposisi responden pria dan wanita masing-masing 50 persen. Usia responden berkisar antara 18 hingga 55 tahun, dengan profesi mulai dari pekerja swasta hingga pelajar dan mahasiswa.