liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Green Refinery, Upaya Pertamina Mengurangi Emisi Karbon

1 minute, 27 seconds Read

Pertamina berupaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, salah satunya melalui program Green Refinery yang dijalankan oleh Kilang Pertamina Internasional. Program ini mengolah bahan baku dari minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Dalam rentang waktu 2020-2021, Pertamina berhasil mengurangi emisi sebanyak 7,4 juta ton CO2e. Capaian tersebut setara dengan tiga kali kenaikan emisi gas rumah kaca (GRK) DKI Jakarta dalam rentang 2010-2018 yang rata-rata sebesar 2,4 juta ton CO2e per tahun.

Melalui program Green Refinery, Pertamina berhasil menghasilkan produk-produk berkelanjutan seperti Green Diesel (Pertamina Renewable Diesel) dan Green Avtur (Sustainable Aviation Fuel).

Pertamina Renewable Diesel merupakan bahan bakar alternatif untuk kendaraan diesel dan generator dengan kapasitas produksi sekitar 3 ribu barel per hari. Keunggulan produk ini terletak pada kadar sulfur kurang dari 10 ppm (setara dengan standar EURO V), serta nilai cetane lebih dari 70.

Selain itu, Pertamina Renewable Diesel telah bersertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISSC) karena memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon LCA basis scope 3 (70 persen), lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Lalu, ada produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang merupakan bahan bakar alternatif pesawat terbang untuk mengurangi emisi dari penerbangan. Proses pembuatan SAF memanfaatkan bahan nabati dari inti minyak kelapa sawit sebanyak 2,4 persen melalui penggunaan teknologi Co Processing (HEFA).

SAF telah diujicobakan pada pesawat CN235 pada tahun 2021 dan akan diujicobakan pada pesawat komersial pada Agustus-September 2023.

Ke depannya, Kilang Pertamina Internasional akan terus mengembangkan program Green Refinery. Green Refinery Cilacap fase II direncanakan akan memiliki kapasitas produksi sekitar 6 ribu barel per hari dengan target operasi pada 2026. Sementara itu, Green Refinery Plaju memiliki kapasitas produksi hingga 20 ribu barel per hari dan akan beroperasi pada 2027.

Kilang Pertamina Internasional juga memiliki rencana pengembangan bioethanol di Sei Mangkei dengan kapasitas produksi sekitar 50 kiloton per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2027. 

Similar Posts