liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Harta Tak Wajar Pejabat Kemenkeu

Harta Tak Wajar Pejabat Kemenkeu

0 minutes, 45 seconds Read

Rafael Alun Trisambodo bukan satu-satunya pegawai Kementerian Keuangan yang dicermati publik. Kini, Kementerian Keuangan bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil empat pejabat lagi.

Tiga nama baru yang muncul adalah Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Timur Wahono Saputro.

Meski penegak hukum telah memanggil empat petugas, daftar ini berpotensi bertambah. Pasalnya, Kepala Inspektorat Kementerian Keuangan telah menemukan 69 pegawai Kementerian Keuangan yang berisiko tinggi melakukan transaksi keuangan mencurigakan.

Hingga Senin (13/3) angka ini semakin mengecil, Kepala Kementerian Keuangan memprioritaskan pemeriksaan 25 pekerja terlebih dahulu selama dua pekan terakhir. Mereka berasal dari Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Kementerian akan meminta bantuan PPATK untuk mendeteksi transaksi mencurigakan pegawai tersebut. “Nama-nama 25 pekerja ini paling berisiko karena kita lihat profil mereka paling terdistorsi dan juga ada indikator lainnya,” kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo.

Similar Posts