Konflik Israel dan Palestina kembali menghangat pada sejak Oktober 2023 lalu. Anak-anak adalah korban terbesar dari konflik tersebut. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, rata-rata satu anak terbunuh setiap 10 menit pusat konflik, Gaza.
Sejak 2008 hingga Oktober 2023, ada lebih dari 5.000 anak tewas dalam konflik Israel – Palestina. Dalam periode 7 – 31 Oktober 2023 saja, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sekitar 3.542 anak Palestina tewas atau setara hampir 42% dari total korban tewas di bulan yang sama.
Beberapa sebab tingginya korban jiwa anak-anak adalah bahwa separuh penduduk di Gaza adalah anak-anak di bawah 18 tahun. Demografi ini salah satunya karena banyak yang menikah di awal usia awal 20-an.
Konflik berkepanjangan juga meliputi blokade fasilitas kesehatan di Gaza selama kurang lebih 16 tahun yang menyebabkan kurangnya alat kesehatan. Selain itu tidak adanya perawatan kesehatan preventif di sana.
Keselamatan anak-anak menjadi rawan dan banyak yang meninggal bukan hanya karena gencatan senjata, tetapi juga akibat sistem kesehatan yang buruk.
Konflik Israel – Palestina sudah berlangsung lebih dari satu abad. Awal Oktober 2023 lalu, konflik kembali meletus ketika kelompok militan Hamas melancarkan serangan darat, laut dan udara ke sejumlah kota besar di Israel ketika sedang merayakan festival Sukkot.
Latar belakang penyerangan Hamas adalah bentuk perlawanan atas kekejaman yang dialami rakyat Palestina dan blokade di Gaza yang berlangsung selama bertahun-tahun. Setelahnya, Israel membalas serangan dengan mendeklarasikan perang, menyerang Gaza dari berbagai sisi.