PT Gojek Tokopedia GoTo (Tbk) kini berusaha mempercepat langkah untuk mencapai kebebasan finansial dan mencapai profitabilitas. Kebebasan finansial diperlukan agar perusahaan dapat membiayai sendiri biaya operasionalnya sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada investor.
Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu upaya GoTo adalah menargetkan margin kontribusi yang positif secara grup pada kuartal pertama tahun 2024.
GoTo juga berhasil menurunkan cash burn sebesar 20 persen pada kuartal III 2022 jika dibandingkan dengan kuartal I 2022. Sedangkan kontribusi segmen bisnis on demand GoTo pada kuartal III 2022 tercatat Rp 15,7 triliun, angka ini meningkat 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebelumnya.
Selain itu, GoTo juga mengalami peningkatan pada take rate atau komisi yang diambil perusahaan dari nilai transaksi. Tingkat pengambilan sembilan bulan GoTo pada tahun 2022 adalah 3,7 persen, naik dari 3,6 persen pada periode yang sama pada tahun 2021.
Beberapa perusahaan sekuritas juga menilai GoTo masih memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Samuel Sekuritas Indonesia, misalnya, dalam laporan yang dirilis pada Kamis (12/1/2022), menyebutkan GoTo sudah on track untuk meraih laba meski perlu mempertimbangkan landasannya.
Masih mengacu pada laporan tersebut, kenaikan tingkat take-up merupakan hal yang baik karena fokus pada konsumen dengan Gross Merchandise Value (GMV) tinggi dan tidak bergantung pada belanja promosi yang besar.
Selain Samuel Sekuritas, BNI Sekuritas dalam laporannya yang diterbitkan pada Senin (12/12/2022) menyebutkan GoTo fokus pada aset inti dengan rencana melepas aset non inti guna menambah kas, memperluas basis dan mengurangi tekanan mencari dana ketika iklim investasi tidak mendukung .