Donald Trump adalah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) pertama yang menghadapi tuntutan pidana. Dia dituduh memalsukan catatan bisnis yang terkait erat dengan uang suap untuk bintang porno Stormy Daniels.
Pada 4 April 2023, Trump menghadiri sidang pengadilan di Manhattan, New York, Amerika Serikat, untuk mendengarkan pembacaan 34 dakwaan. Memalsukan catatan bisnis adalah kejahatan kelas E di wilayah tersebut.
Pengacara Alvin Bragg menuduh Trump memalsukan catatan membayar $130.000 dalam bentuk uang tutup mulut kepada Daniels untuk biaya hukum. Dia melakukan pembayaran ini melalui mantan pengacaranya, Michael Cohen, pada Oktober 2016.
Pembayaran dilakukan sekitar 12 hari sebelum Pemilihan Presiden AS pada 2016. Trump akhirnya memenangkan pemilihan. Dia diduga bermaksud menyembunyikan perselingkuhannya dengan Daniels dari para pemilih.
Daniels mengaku berselingkuh dengan Trump pada 2006. Saat itu, Trump sudah menikah dengan istri ketiganya, Melania Trump.
Bintang porno itu mengatakan bersedia bersaksi di pengadilan. “Menerima telepon dari mereka dan menempatkan saya di mimbar melegitimasi cerita saya dan siapa saya. Dan jika tidak, rasanya mereka menyembunyikan saya,” katanya dalam wawancara dengan Piers Morgan pada 6 April 2023.
Trump secara konsisten membantah kebenaran hubungan dan tuduhan memalsukan catatan bisnisnya. Presiden AS ke-45 itu mempertahankan ketidakbersalahannya.
Hukuman penjara maksimum untuk kejahatan pemalsuan catatan bisnis adalah empat tahun. Namun, para ahli mengatakan hukuman yang paling mungkin bagi politisi Republik itu adalah denda.
Trump diperkirakan masih bisa berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden AS berikutnya pada 2024.
Pada 12 April, Trump menggugat Cohen sebesar $500 juta karena diduga melanggar kontraknya sebagai pengacara pribadinya. Dia juga menuduh mantan pengacaranya menyebarkan informasi palsu tentang dirinya.