Pada awal Juni, Kementerian Pertahanan Indonesia mengumumkan penandatanganan kontrak pembelian 12 pesawat tempur multiperan Mirage 2000-5 dari bekas Angkatan Udara Qatar.
Pembelian senilai US$ 734,5 juta itu berasal dari Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus (DRPLN-JM) 2020-2024 Kementerian Pertahanan.
Tujuan pembelian ini untuk menutupi memburuknya kesiapan tempur TNI AU akibat banyaknya pesawat tempur yang sudah kadaluwarsa.
Kementerian Pertahanan sebelumnya telah menyelesaikan kontrak untuk membeli jet tempur multi-peran Dassault Rafale – juga dari Prancis – yang lebih baru dan lebih canggih dari Mirage 2000. Namun, kedatangan tiga unit Rafale batch pertama hanya sekitar satu jam. sudut. pada Januari 2026.
Selain Rafale, Kementerian Pertahanan saat ini sedang dalam proses pembahasan surat penawaran dan penerimaan pemerintah Amerika Serikat atas rencana pembelian pesawat tempur berat Boeing F-15EX Eagle.
Dari 12 pesawat Mirage 2000-5, tiga di antaranya berkursi ganda. Qatar telah mengoperasikan pesawat buatan pabrikan Prancis Dassault sejak 1997.
Saat itu Angkatan Udara Qatar dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara MICA dan rudal jelajah jarak jauh Apache, keduanya dibuat di Prancis. Namun, belum dirinci secara detail senjata apa saja yang masuk dalam paket pembelian Kemhan kali ini.