Tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Diabetes Nasional. Namun hingga tahun 2021, Indonesia masuk dalam 10 besar negara penderita diabetes terbanyak.
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 akan ada 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia (usia 20-79). Sedangkan pada tahun 2045, jumlah penderitanya diproyeksikan meningkat menjadi 28,6 juta orang.
Ada berbagai jenis diabetes. Diabetes tipe 1 terkait dengan kondisi autoimun. Antibodi yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi justru menyerang sel beta pankreas yang berfungsi memproduksi hormon insulin. Padahal, hormon insulin bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah bila berlebihan.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh sel-sel tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Faktor penyebabnya diduga karena gaya hidup yang tidak aktif, bertambahnya usia, dan obesitas. Gaya hidup sedentary menjadi perhatian di masa pandemi karena berkaitan dengan aktivitas seperti duduk, rebahan, dan rebahan yang tidak banyak mengeluarkan energi.
Sedangkan untuk diabetes gestasional, kondisi ini terjadi selama masa kehamilan karena adanya perubahan hormonal selama masa kehamilan yang disertai dengan faktor genetik dan gaya hidup.
Penting bagi kita untuk mengetahui faktor penyebab diabetes, terutama terkait gaya hidup yang dapat kita kendalikan. Misalnya rutin berolahraga atau mengatur pola konsumsi kalori sebagai energi yang terdapat pada makanan dan minuman.
Kalori pada makanan dan minuman berasal dari berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu sumber karbohidrat adalah gula. Dengan asupan gula yang cukup, tubuh akan memiliki sumber energi, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan membantu aktivitas sehari-hari.
Dalam survei online cepat yang dilakukan oleh Curious-Katadata Insight Center (KIC), 26,9 persen responden cenderung memasukkan makanan berkarbohidrat. Sedangkan 6,5 persen responden menyatakan sangat sering melakukannya.