liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Kerja Berat Menuju Era Energi Bersih di Indonesia

Kerja Berat Menuju Era Energi Bersih di Indonesia

2 minutes, 48 seconds Read

Menurut Chairiman, peningkatan jumlah pengguna PLTS rooftop saat ini belum mencukupi. Apalagi, pemerintah memiliki target besar dalam pembangunan PLTS.

ATW Solar bersama 30 perusahaan lain dalam Indonesia Solar Summit 2022 berkomitmen memasang 2.300 megawatt. “Target ini sesuatu yang mungkin karena sebenarnya sudah masuk dalam target kerja kita masing-masing,” kata Chairiman.

Ia berharap permintaan PLTS semakin meningkat dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas seiring dengan harga yang semakin terjangkau dan pendidikan yang semakin berkembang. Saat ini masyarakat sudah bisa memasang PLTS rooftop dengan investasi di bawah Rp. 20 juta untuk daya mulai setara 1.000 VA.

“Kami berharap PLTS rooftop ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat termasuk pengguna listrik dengan daya 1.300 VA,” ujarnya.

Peningkatan permintaan PLTS tidak hanya terjadi di segmen konsumen, kata Chairiman, banyak perusahaan juga tertarik untuk memiliki PLTS rooftop. Namun, pemasangan PLTS rooftop oleh perusahaan umumnya menggunakan skema yang berbeda, yakni sewa.

Pembangunan PLTS juga menjadi salah satu langkah yang dikaji PT Vale Indonesia Tbk untuk merealisasikan target perusahaan bersih nol karbon pada tahun 2050, selangkah lebih maju dari target pemerintah. “Target kami sejalan dengan Vale Global,” kata Head of Communications Vale Indonesia Bayu Aji.

Bayu menjelaskan Vale ingin mengembangkan PLTS untuk meningkatkan pembangkit listrik yang digunakan pada fasilitas penunjang di area pertambangan. Saat ini, menurut dia, perseroan sebenarnya sudah memenuhi seluruh kebutuhan listriknya dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yakni Larona, Balambano, dan Karebbe. Namun, dia ingin memastikan listriknya stabil.

“Dari seluruh sumber energi untuk operasional kami, hanya 36% saja energi terbarukan. Kami perlahan akan terus meningkatkan ini untuk mempromosikan pengurangan emisi karbon,” katanya.

Perseroan menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 33% pada 2030 menjadi 1,35 juta metrik ton dari 2,27 juta metrik ton. Selain mempelajari pengembangan PLTS, perseroan berencana mengambil langkah besar untuk mengganti seluruh bahan bakar produksi yang masih menggunakan batu bara ke LNG. Langkah ini akan menjadi penyumbang terbesar pengurangan emisi karbon pada 2030, mencapai 28%.

Langkah lain untuk mengurangi emisi karbon antara lain meningkatkan penggunaan biodiesel secara bertahap dari B30 menjadi B50 menjadi B100, mengembangkan PLTS, dan mengganti kendaraan di area pertambangan dengan kendaraan listrik. “Kami juga akan mengganti lori yang saat ini menggunakan solar dengan lori berbasis listrik,” ujarnya.

Bayu mengatakan, langkah perseroan menuju transisi energi bersih saat ini memang memiliki konsekuensi biaya yang lebih tinggi. Dia mencontohkan biaya investasi yang harus dikeluarkan perusahaan dan mitra dalam proyek pembangunan pabrik baru di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, meningkat US$ 250 juta karena perusahaan ingin bahan bakar pabrik diganti dari batubara ke LNG.

Perseroan berkomitmen untuk tidak lagi menggunakan batu bara sebagai sumber energi dalam proyek-proyek barunya. Selain melakukan transisi ke energi bersih, target perusahaan adalah mencapai nol emisi karbon melalui penanaman pohon. Vale menargetkan menanam pohon di lahan seluas 10 hektar yang tersebar di berbagai wilayah di Sulawesi pada 2025.

PT Adaro Energy Tbk juga memiliki komitmen untuk menggerakkan energi menuju energi bersih. Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan perseroan akan fokus pada PLTS dan PLTA. “Negara ini diberkati dengan sinar matahari yang melimpah. Tapi energi matahari tidak bisa bertahan 24 jam, sehingga harus dikombinasikan dengan hidro, gas, batu bara untuk membentuk energi campuran,” ujar pria yang biasa disapa Boy ini.

Adaro Energy saat ini memiliki PLTS skala kecil di Kalimantan Selatan dan akan mengembangkan PLTS lain di Batam, Bintan, dan Kalimantan Utara. Menurut Boy, perseroan harus bertransformasi menjadi bisnis energi terbarukan dari bisnis yang saat ini fokus pada batu bara. Namun, dia menjelaskan, teknologi untuk mengurangi emisi karbon pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara sebenarnya sedang dikembangkan.

Similar Posts