Kebakaran di depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, kembali terjadi. Bencana yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 menyebabkan puluhan rumah terbakar dan mengakibatkan 19 orang meninggal dunia dan 49 orang luka-luka. Depot BBM ini pernah mengalami kejadian serupa pada 2009.
Polisi telah memeriksa 14 orang untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Ke-14 orang tersebut terdiri dari 5 warga dan 9 staf Pertamina yang bertugas sebagai operator, security, teknisi dan supervisor.
Informasi awal yang diterima menyebutkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh masalah teknis yang mengakibatkan tekanan berlebih. Kesaksian warga menemukan adanya sambaran petir yang menyambar depo sebelum kebakaran terjadi.
Warga yang tinggal di sekitar kompleks Depot Pertamina Plumpang mencium bau menyengat bensin beberapa saat sebelum ledakan dan kebakaran besar terjadi malam itu.
“Sebelum kejadian sempat tercium bau bensin yang menyengat saat saya lewat,” kata Pandi Ahmad, warga Koja, Jakarta Utara, seperti dikutip Antara.
Sementara itu, di media sosial, video momen pertama kebakaran itu viral. Warga yang panik berlarian menyelamatkan diri tanpa sempat menyelamatkan barang-barangnya.
Besarnya dampak kebakaran Depo Plumpang kali ini membuat pemerintah mencari solusi agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Masalahnya, solusi pemerintah terbelah dua.
Menteri Perindustrian Erick Thohir mengumumkan akan memindahkan depo dari Plumpang ke lahan milik Pelindo. Erick menyebut proses ini bisa selesai pada 2024.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, warga tidak bisa dipindahkan ke depo. Menurutnya, di sana sudah dibuatkan depo dengan area kosong atau buffer zone untuk keamanan.
“Jangan disuruh pindah Depo Plumpang. Orang yang tidak punya hak di sana harus disuruh pindah, bukan bolak-balik,” kata Luhut kepada wartawan di Jakarta, Senin, 6 Maret.