Pinjaman online (pinjol) atau fintech lending menjadi sumber pinjaman yang mudah diakses masyarakat Indonesia. Per Mei 2023, jumlah rekening pinjaman telah mencapai 17,7 juta rekening.
(Baca: Bisnis Debt Collector Enak)
Kepopuleran pinjaman ini membuatnya juga disebut-sebut dalam doa calon presiden Anies Baswedan dalam upacara Partai Nasdem. Anies berdoa agar masyarakat terbebas dari utang, termasuk pinjaman.
“Berikan keringanan bagi kami yang terlilit utang, baik itu utang ke bank, lembaga keuangan, pinjaman, bahkan rentenir,” kata Anies dalam doanya di acara Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Minggu, Juli . 16, 2023.
Nilai utang dari pinjaman itu juga besar. Nilai unpaid loan atau tunggakan pinjaman di Indonesia mencapai Rp 51,5 triliun pada Mei 2023. Nilai tersebut meningkat 28% dari Rp 40,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya itu, penyaluran kredit hanya 38% yang disalurkan ke sektor produktif. Jika dilihat dari penerimanya, 58% atau sebagian besar pengguna pinjaman juga merupakan pengguna perorangan non UKM.
Direktur Eksekutif Persatuan Fintech Pembayan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, perusahaan pinjaman kini mewaspadai kredit macet. Menurutnya, salah satu penyebab kredit macet adalah dampak ekonomi global.
Meskipun demikian, startup pinjaman fintech masih tumbuh di atas rata-rata kredit nasional. “Sekarang kita masih tumbuh, meski angka pertumbuhannya tidak sama, sekarang relatif flat,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.