Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto memunculkan wacana tentang politik anak muda. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan pernah mengatakan pencalonan anak sulung Presiden Joko Widodo tersebut belum pantas. Dia menilai Gibran masih perlu belajar.
“Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah,” kata Panda pada 26 Juni 2023 lalu.
Jika terpilih, Gibran yang saat ini berusia 36 tahun akan menjadi wakil presiden termuda dalam sejarah Indonesia. Dia akan mengalahkan Mohammad Hatta yang menjadi wakil presiden pada usia 43 tahun.
Di saat yang sama Prabowo jika terpilih akan berusia 72 tahun dan menjadi presiden tertua yang memimpin Indonesia. Usianya hanya kalah oleh Soeharto saat menjadi presiden untuk periode keenam di usia 77 tahun pada 1998. Namun, mantan mertuanya tersebut pertama kali menjadi presiden di usia 46 tahun pada 1967.
Dengan menggandeng Gibran, Prabowo dinilai ingin menggaet suara pemilih muda. Sebagai gambaran, selisih usia keduanya mencapai 36 tahun. Keterpautan usia tersebut yang paling panjang dalam sejarah Indonesia. Prabowo adalah generasi baby boomers, sedangkan Gibran adalah generasi milenial.
“Insentif elektoral yang akan didapat Prabowo dengan menggandeng Gibran adalah suara generasi Z dan milenial,” kata Bawono Kumoro, peneliti Indikator Politik Indonesia. kepada Katadata.co.id, pada 25 Oktober lalu.
Tidak bisa dipungkiri, kata Bawono, Gibran yang saat ini masih menjabat wali kota Surakarta menonjol sebagai generasi milenial. “Terutama dalam aspek kepemimpinan politik, ditambah dengan latar belakang kewirausahaan,” ujarnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2024 didominasi oleh kelompok generasi milenial (kelahiran 1980 – 1994) sebanyak 66,8 juta pemilih (33,0%) dan generasi Z (kelahiran 1995 – 2000) sebanyak 46,8 juta pemilih (22,8%). Jika ditotal, kedua generasi ini sudah memakan porsi 56,4% suara.
Besarnya porsi suara ini tak dipungkiri menjadi perhatian para kandidat yang maju dalam Pilpres 2024. Namun, berapa besar faktor usia capres dan cawapres dalam menggaet suara anak muda?
Lalu bagaimana kriteria pemimpin yang diharapkan anak muda? Apakah Gibran sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan anak muda?
Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan menggunakan platform data collection tSurvey “Persepsi Anak Muda Terhadap Politik” pada Oktober 2023 menunjukkan, anak muda menganggap capres dan cawapres yang merepresentasikan mereka adalah yang dapat “menyuarakan kepentingan anak muda” sebanyak 63,7%. Sedangkan alasan “berusia muda” hanya memiliki proporsi 15,3%.
“Ternyata anak muda sendiri tidak terlalu mementingkan usia capres muda sebagai yang mempresentasikan mereka. Yang paling penting adalah capres menyuarakan kepentingan mereka,” kata Satria Triputra Wisnumurti, Manajer Survei KIC dalam peluncuran hasil survei Selasa, 14 November 2023.
Selain itu, anak muda memilih berdasarkan kinerja rekam-jejak dari masing-masing kandidat (35,5%) dan visi-misi program (29,8%). Sedangkan faktor usia hanya memiliki proporsi 1,1%.
Salah satu kemungkinan Gibran mendapatkan dukungan anak muda adalah karena latar belakangnya yang juga pengusaha. Nyatanya, survei KIC menyebut latar belakang gubernur (39,6%) adalah rekam jejak capres yang paling disukai.
Dalam mendulang suara anak muda, pasangan capres dan cawapres juga memasukkan anak muda dalam tim pemenangannya. Ganjar Pranowo dan Mahfud Md misalnya, membuat Tim Pemenangan Muda (TPM) yang berisi anak-anak muda dengan citra kreatif dan inovatif.
Deretan nama anak muda juga masuk dalam Tim Fanta di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar juga disebut tengah mencari sosok anak muda sebagai “kapten” tim pemenangan.
Survei KIC juga menyebut sejumlah persoalan yang menjadi perhatian anak muda. Mereka mengharapkan partai dan tokoh politik dapat menyuarakan isu penyediaan lapangan pekerjaan. Sebanyak 48,2% responden memilih persoalan ini sebagai prioritas yang mesti diselesaikan.
“Angka anak muda yang membicarakan isu penyediaan lapangan pekerjaan sangat besar. Ini yang perlu disuarakan,” kata Satria.
Jika mengacu visi dan misi, pasangan Anies – Muhaimin menjanjikan akan menciptakan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru pada 2025 – 2029. Mereka juga menjanjikan adanya kemudahan akses hunian dengan harga terjangkau, selain juga menyediakan program KPR bersubsidi khusus untuk untuk anak muda.
Menariknya, pasangan ini juga menyebut tentang generasi sandwich. Selain melalui penciptaan lapangan kerja, mereka akan memberikan jaminan hari tua serta bantuan bagi pelajar.