Pasar saham Amerika Serikat (AS) memiliki daya tarik tersendiri di mata investor. Ini karena pasar saham AS adalah salah satu pasar valuasi terbesar di dunia, dan juga menaungi lebih dari 5.000 indeks saham.
Beberapa yang lebih terkemuka termasuk S&P 500, Nasdaq, Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan New York Stock Exchange (NYSE). Sebagai cerminan dari besarnya pasar saham AS, Nasdaq memiliki 3.500 emiten sebagai anggota. Ada pula NYSE yang memiliki kapitalisasi pasar USD 27,9 triliun.
Semakin tinggi tingkat pasar, semakin kuat kedalaman keuangan negara tersebut. Dengan modal tersebut, pasar saham tidak akan terpapar sentimen negatif dari kondisi ekonomi makro atau guncangan eksternal lainnya.
Daya tarik pasar saham AS tidak hanya karena nilai kapitalisasinya yang besar. Faktor lain yang membuat pasar saham AS menarik adalah likuiditas yang tinggi, kemudahan diversifikasi, dan pendapatan dalam dolar AS.
Bicara soal likuiditas, pada 2022 pasar saham AS mencatatkan transaksi harian senilai USD 18,9 miliar per hari. Dalam dunia saham, semakin tinggi nilai transaksi harian, semakin mudah investor menemukan calon pembeli dan calon penjual.
Terkait diversifikasi, menjamurnya emiten dengan berbagai sektor di pasar saham AS akan memudahkan investor untuk mencari peluang keuntungan yang lebih baik. Investor dapat memilih untuk fokus pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi, kinerja keuangan yang stabil atau melakukan diversifikasi berdasarkan sektor.
Sedangkan mengenai pendapatan dalam kurs dolar AS, investor akan memperoleh mata uang dari selisih nilai mata uang. Dolar AS dianggap sebagai aset yang aman di Indonesia, sehingga memiliki aset dalam denominasi ini dapat melindungi nilai kekayaan investor di tengah situasi yang tidak menentu.
Besar kecilnya pasar saham AS juga didukung oleh tingkat literasi keuangan masyarakatnya. Pada tahun 2022, setidaknya 58 persen warga AS adalah investor terdaftar di pasar saham. Daya tarik pasar saham AS juga berhasil menarik minat investor asing, saat ini 40 persen investornya berdomisili di luar AS dengan nilai investasi mencapai USD 16 triliun.
40 persen saham itu kemudian dibagi dua, yakni 18 persen kepemilikan dalam bentuk investasi asing langsung dan 22 persen dalam bentuk kepemilikan portofolio.
Berbicara tentang prospek terbaru saham AS, ada penurunan nilai saham AS dari pertengahan 2021 hingga 2022 setelah agresivitas kenaikan suku bunga Fed. Namun jika dibandingkan dengan progres pertumbuhan IHSG di tahun 2018, kemampuan rebound di Pasar Saham AS (Dow Jones dan Nasdaq) tumbuh secara signifikan.
Dengan harga yang relatif rendah dibandingkan sejarah dan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, saham AS dapat menjadi opsi diversifikasi aset untuk uang tunai di masa mendatang.
Bagi investor Indonesia, kesempatan berinvestasi di pasar saham AS terbuka melalui platform investasi Pluang.
Pluang adalah platform investasi multi-aset di Indonesia yang memberikan akses investasi ke pasar saham AS sejak tahun 2022. Melalui kampanye terbarunya, #BukaPluangmu, Pluang mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap berkomitmen mencapai tujuan keuangannya dengan fokus pada impian pribadinya terlepas dari siapa pun mereka. adalah dan dari latar belakang mereka .meskipun apa pun.
Selama periode 1 – 31 Maret 2023, Pluang mengadakan promo #BukaPluangmu untuk pengguna baru dan investor saham AS:
Pengguna Baru: Bonus Rp 5.000 BTC dengan saldo isi ulang minimum Rp 10.000, beli aset apa pun di Pluang tanpa minimum transaksi
Saham AS: Bonus IDR 10.000 BTC dengan saldo isi ulang minimum IDR 10.000 dan beli aset Saham AS di Pluang min. Rp 10.000
Pluang juga baru-baru ini memperkenalkan dua fitur baru investasi saham AS, yaitu Pocket dan Leverage. Pocket memungkinkan investor untuk dengan mudah menemukan koleksi Saham AS terbaik sekaligus. Sedangkan Leverage bertujuan untuk memaksimalkan peluang profit hingga berlipat ganda. Dengan karakteristik tersebut, diharapkan masyarakat Indonesia dapat meraup keuntungan potensial dari berinvestasi di saham AS.
Cek informasi lengkap tentang kampanye #BukaPluangmu di sini