Komisi Pemilihan Umum menetapkan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 sebanyak 204,81 juta pemilih. Jumlah ini terdiri dari 102,58 juta pemilih perempuan dan 102,21 juta pemilih laki-laki.
Anggota KPU Betty Epsilon mengatakan, penetapan DPT didasarkan pada rekapitulasi total hak pilih nasional, dalam dan luar negeri, yang tersebar di 524 kabupaten/kota dan 128 negara perwakilan.
Daftar itu dibuat melalui proses verifikasi yang panjang. “Selama mereka memenuhi syarat untuk menjadi pemilih, mereka akan kami daftarkan sebagai pemilih,” kata Betty, Minggu (2/3).
Dari DPT yang telah ditetapkan, generasi milenial akan menjadi pemilih terbanyak pada 2024 dengan total 68,82 juta jiwa. Jumlah ini setara dengan 33,6% dari total DPT.
Milenial adalah kategori orang yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996. Setelah milenial, disusul pemilih dari generasi X (1965-1980) 28,07%, generasi Z (1997-2000) 22,8%, baby boomers (1946-1964) 13,73% sebelum boomer (sebelum 1945) sebesar 1,74%.
Berdasarkan sebaran geografis, pemilih di Pulau Jawa masih mendominasi dengan porsi 56%. Jawa Barat memimpin dengan 35,7 juta pemilih disusul Jawa Timur dengan 31,4 juta pemilih, dan Jawa Tengah dengan 28,3 juta pemilih.
Berdasarkan berbagai survei, tiga capres terkuat yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan memiliki basis pemilih berbeda di Pilpres 2024. Survei Indikator pada Mei 2023 menemukan Ganjar dan Anies unggul di kalangan pemilih perempuan sedangkan Prabowo di kalangan pemilih laki-laki.
Dalam survei R&D Kompas Mei lalu, banyak responden Gen Z dan milenial yang memilih Prabowo. Sementara itu, Ganjar paling banyak dipilih dari kalangan responden gen X atau berusia 42 hingga 55 tahun, serta baby boomer atau berusia 56 hingga 76 tahun.
Sementara pemilih di Jawa cenderung memilih Ganjar dengan elektabilitas 29%, disusul Prabowo dengan 21%, dan Anies dengan 10%. Sementara itu, Prabowo unggul di luar Jawa dengan pangsa 29%, disusul Anies 18%, dan Ganjar 15%.