liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Nasib Lahan di Antara Pangan dan Energi

Nasib Lahan di Antara Pangan dan Energi

0 minutes, 59 seconds Read

Pengembangan bioenergi, khususnya pada program biodiesel dan biomassa berpotensi mempengaruhi ketahanan pangan. Ini karena pengembangan bioenergi dan penyiapan makanan sama-sama membutuhkan lahan.

Survei Jakpat tahun 2022 menyebutkan beras dan minyak goreng termasuk dalam tiga makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Selain itu, Kementerian Pertanian memproyeksikan pada tahun 2045 dibutuhkan 34,4 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Dibutuhkan sedikitnya 11 juta hektare (ha) sawah untuk mencapai produksi tersebut.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) terus meningkatkan campuran biodiesel dari minyak sawit sebagai bahan bakar kendaraan. Hingga Februari 2023, campuran biodiesel 35 persen atau B35 akan mulai digunakan.

Kajian LPEM UI dengan Greenpeace menyatakan Indonesia membutuhkan tambahan 9,3 juta ha lahan sawit jika pemerintah kemudian menerapkan B50.

Selain itu, pemerintah juga sedang mengembangkan co-firing biomassa untuk 107 PLTU. The Asian Trend Institute memproyeksikan bahwa 2,3-7,8 juta hektar lahan akan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan 10 persen biomassa co-firing ini. Sebenarnya Indonesia menghadapi risiko kekurangan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi secara bersamaan.

Traction Energy Asia dan Trend Asia merekomendasikan beberapa kebijakan energi dan pangan alternatif yang berkelanjutan. Dari sisi pangan, pemerintah dapat mengembangkan praktik urban farming dan diversifikasi bahan baku pangan. Sedangkan dari segi energi, pemerintah bisa menggunakan minyak jelantah, solar, angin, dll.

Similar Posts