Sejumlah pendiri startup terseret kasus penipuan. Padahal, sebelumnya profil mereka terlihat stylish, bahkan masuk dalam daftar bergengsi majalah Forbes, seperti “30 under 30”.
Pendiri startup Frank, Charlie Javice, misalnya, diduga melakukan penipuan. Frank terlibat dalam layanan pinjaman keuangan siswa di AS. Belakangan, Javice diduga membuat empat juta akun pelanggan palsu agar Frank bisa diakuisisi oleh JPMorgan. Sebelumnya, Javice masuk dalam “Forbes 30 Under 30” pada 2019.
Belakangan, CEO dan pendiri Theranos, Elizabeth Holmes, terseret dalam kasus yang sama. Holmes, yang masuk dalam daftar “Pengusaha Terkaya di Bawah 40” versi Forbes pada 2015, menutupi kegagalan alat tes darah perusahaannya. Akibatnya, Theranos menghentikan operasinya dan Holmes dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.
Belakangan, pendiri FTX Sam Bankman-Fried juga menghadapi tuduhan penipuan. FTX yang bernilai US$ 32 miliar dinyatakan bangkrut.
Pasalnya, Bankman-Fried yang masuk dalam “Forbes 30 Under 30” 2021 diduga menggunakan dana pengguna untuk kebutuhan pribadi. Salah satunya, dibiayai perusahaan lain milik Alameda Research.
Kegagalan FTX menyeret CEO Alameda Research, Caroline Ellison. Dia juga digugat karena penggelapan dana pengguna FTX. Ellison, yang masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 tahun 2022, mengaku bersalah atas tujuh tuntutan pidana di AS.