Saat ini, beberapa sektor industri seperti transportasi, startup, serta tekstil dan produk tekstil (TPT) sedang dilanda pandemi Covid-19. Akibatnya, perusahaan di sektor ini sering melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kartu Prakerja telah memberikan berbagai insentif program sejak tahun 2020, dan akan berlanjut di tahun 2023.
Insentif ini difokuskan untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Beberapa manfaat Kartu Pegawai adalah berbagai pelatihan yang meliputi skill, reskilling dan upskilling. Sementara itu, insentif Kartu Prakerja dibagi menjadi biaya pelatihan Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan senilai Rp600.000, dan insentif senilai Rp100.000 untuk mengisi dua survei.
Pelatihan Program Kartu Prakerja akan dilaksanakan dengan metode offline, online dan hybrid. Metode ini berbeda dengan pelaksanaan pelatihan sebelumnya yang diadakan secara daring. Dengan kombinasi metode pelatihan, tenaga kerja penerima manfaat Kartu Prakerja dapat belajar dan menyerap materi lebih intensif.
Sebagai langkah preventif, pemerintah telah menyediakan anggaran besar hingga Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang untuk pelaksanaan Program Kartu Prakerja 2023. Kelanjutan program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing masyarakat. tenaga kerja Indonesia, serta mendorong tumbuhnya wirausaha baru.