Grab telah memasuki bisnis perbankan digital melalui PT Super Bank Indonesia, sebelumnya bernama PT Bank Fama International. Keterlibatan Grab dalam perbankan digital menandai babak baru persaingan dari raksasa teknologi di sektor ini.
Bank Fama mengubah nama dan logo menjadi Superbank pada 13 Februari 2023. Sebagai bank digital, bank yang berdiri sejak 1993 ini berencana menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Momen ini juga mempertegas komitmen kami untuk memperluas akses pembiayaan yang mudah dan bertanggung jawab bagi segmen underbanked,” ujar Managing Director Superbank Tigor M. Siahaan dalam siaran pers pada 20 Februari 2023.
Orang yang tergolong underbanked adalah mereka yang sudah memiliki rekening bank, namun tidak menggunakan layanan perbankan tradisional. Mereka cenderung menggunakan jasa keuangan alternatif, seperti pinjaman.
Grab menguasai 16,26% saham Superbank. Pengendalian ini dilakukan melalui anak perusahaannya yaitu A5-DB Holdings. Sedangkan pemegang saham pengendali di Superbank adalah PT Elang Media Visitama dengan kepemilikan 62,7%.
Superbank tersebut akan berhadapan dengan bank digital milik raksasa teknologi lain yang sudah memiliki aset besar. PT Bank Jago yang terafiliasi dengan raksasa teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia, misalnya, memiliki aset Rp 15,8 triliun per kuartal III 2022. Jumlah itu hampir empat kali lipat dari aset Superbank.
Kinerja Superbank juga tertinggal dari para pesaingnya. Pada kuartal III 2022, misalnya, bank digital ini membukukan rugi bersih Rp 125,7 miliar. Di sisi lain, Bank Jago membukukan laba bersih Rp 40,6 miliar.