liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Potensi Golput Pemilih Muda di Pemilu 2024

2 minutes, 44 seconds Read

Spanduk bertuliskan “Golput 2024, Pilihan Realistis Matinya Keadilan di +62” dipajang di salah satu Jembatan Salib Rakyat (JPO) kawasan Kayutangan, Kota Malang pada akhir Maret 2023. Spanduk itu diduga dipasang oleh Sekelompok suporter sepak bola Aremania dan keluarga Tragedi Kanjuruhan yang kecewa atas putusan Pengadilan Negeri Surabaya.

Awal Juni lalu, Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga mengancam akan memboikot pemilu mendatang. Menurutnya, sejauh ini belum ada calon presiden yang menyatakan akan meninjau UU Cipta Kerja.

“Tidak ada calon presiden, siapa yang ingin kita pilih?” ujar Said di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.

Sulit untuk menghindari fenomena masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golongan putih (netral). Dalam sejarah, tidak ada partisipasi pemilu yang mampu mencapai 100%.

Merujuk pada publikasi Statistik Politik 2022, secara umum persentase partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif cenderung menurun dari Pemilu 1955 ke Pemilu 2009. Tingkat partisipasi mulai merangkak naik pada Pemilu 2014 menjadi 75,11% dan meningkat lagi menjadi 81,69% pada Pemilu 2014. 2019.

Begitu pula dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Pada tahun 2019, partisipasi pemilu presiden mencapai 81,97%, meningkat dari tiga pemilu sebelumnya yaitu tahun 2004, 2009, dan 2014. Peningkatan jumlah pemilih ini berarti tingkat netralitas semakin menurun.

Bagaimana dengan pemilih muda?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204,8 juta orang. Pemilih muda tercatat sebagai kelompok dominan dengan angka mencapai 56,4% dari total DPT.

Jika dilihat berdasarkan kategori generasi, pemilih milenial mencapai 66,8 juta atau 33,6% dan pemilih generasi Z mencapai 46,8 juta atau 22,8%. Artinya, suara Gen Z dan milenial akan sangat menentukan hasil pemilu 2024.

Kajian Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Agustus 2022 menunjukkan, tingkat partisipasi pemilih muda masih relatif tinggi. Hasil survei menunjukkan 85,9% menyatakan ikut mencoblos, 11,8% menyatakan tidak memilih alias abstain, dan sisanya 2,3% tidak menjawab pada Pemilu 2014.

Sedangkan pada tahun 2019, jumlah pemilih muda meningkat menjadi 91,3%. Kemudian disusul 8% tidak memilih dan 0,7% tidak menjawab.

Meski partisipasi pemilih muda meningkat, potensi golput dari kelompok ini masih bisa terjadi. Pada pemilihan umum 2019, alasan anak muda tidak memilih didorong oleh masalah teknis seperti tidak bisa hadir karena berada di luar daerah sehingga tidak mendapatkan kartu pemilih.

Namun ada juga faktor nonteknis, seperti ideologi dan pesimisme terhadap hasil pemilu yang bisa memicu mereka untuk tetap netral. Hal itu terlihat dari hasil survei UMN Consulting, lembaga riset milik Universiti Multimedia Nusantara awal tahun ini. Mereka tidak percaya bahwa pemilu dapat membawa perubahan dan perbaikan masalah negara.

Mereka memutuskan untuk tetap netral karena sebagian besar visi dan misi yang dibawa oleh calon presiden dan wakil presiden bertentangan dengan keyakinan politik mereka. Dari situasi tersebut, peserta pemilu perlu membaca pandangan dan aspirasi pemilih muda, seperti kesejahteraan, ketenagakerjaan, dan lingkungan.

Sama seperti pemilu sebelumnya, angka golput pada pemilu 2024 mendatang diprediksi cukup rendah. Hal itu terlihat dari survei R&D Kompas yang dilakukan terhadap 1.202 responden pada awal tahun ini. Kompas Research and Development mengkategorikan Gen Z sebagai responden berusia 17-26 tahun. Sedangkan responden Gen Y berusia 27-33 tahun, Gen X 34-55 tahun, dan baby boomer 56-74 tahun.

Hasil survei menyebutkan hanya 0,6% Gen Z yang berniat abstain. Dibandingkan dengan generasi di atas, tercatat 1% generasi milenial muda dan 1,3% generasi milenial tua yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024.

Minat Gen Z untuk menggunakan hak pilihnya pada rangkaian pemilu mendatang—pilpres dan legislatif—masih relatif besar. Meski begitu, semangat para pemuda ini cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan generasi di atasnya.

Pada Gen Z, tingkat antusiasme memilih capres dan cawapres, partai dan caleg mencapai 67,8%. Sedangkan generasi diatasnya berada pada kisaran 68,1% hingga 77,9%.

Similar Posts