Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong peningkatan jumlah perempuan mandiri dengan program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
Melalui program PNM Mekaar yang dijalankan oleh BUMN Ibu Negara Madani, jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan berdaya mengalami pertumbuhan yang pesat.
Erick menjelaskan, program Mekaar PNM menyasar ibu-ibu di pedesaan. Mereka bisa mendapatkan pinjaman Rp 1 juta-Rp 4 juta tanpa agunan.
“Kami mendorong program perempuan Mekaar di desa tanpa agunan dengan pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 4 juta,” ujarnya.
Komitmen Erick terhadap PNM Mekaar dibuktikan dengan upaya menggabungkan kepemilikan ultramikro antara PNM dengan BRI dan Pegadaian. Upaya memadukan lini-lini tersebut dilakukan untuk memperkuat ekosistem UKM, khususnya pemberdayaan perempuan.
Dalam tiga tahun terakhir, pinjaman dalam program PNM Mekaar terus tumbuh. Pada tahun 2020, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 24,4 triliun dengan total 7,8 juta nasabah.
Sedangkan pada tahun 2021, tercatat total penyaluran mencapai Rp46,4 triliun dengan sekitar 11,2 juta nasabah. Kemudian pada tahun 2022 diperkirakan kredit sebesar Rp 61,4 triliun akan tersalurkan dengan partisipasi 13,5 juta nasabah.
Tren peningkatan kredit dalam tiga tahun terakhir menunjukkan antusiasme terhadap kegiatan UMKM. Sejalan dengan itu, Erick berharap adanya peningkatan daya saing para pelaku UKM dalam menjalankan unit usahanya masing-masing dan dampak selanjutnya berupa peningkatan kesejahteraan dari program tersebut.
“Pinjaman ini diharapkan dapat menjaga perkembangan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan,” ujarnya.