Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengiming-imingi partai politik sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Namun, Khofifah menghadapi persaingan sengit dalam pemilihan dengan politisi lainnya.
Khofifah memimpin daerah dengan jumlah pemilih tetap terbanyak kedua pada pemilihan presiden 2019 sebanyak 30,9 juta pemilih. Politisi PKB ini juga berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dia memimpin badan otonom NU bernama Muslimat antara tahun 2000 dan 2021.
Namun, elektabilitas Khofifah masih tertinggal dari calon wakil presiden lainnya. Dalam jajak pendapat tersebut, perolehan suara Khofifah hanya 7,6% atau peringkat ke-5 dari 9. Hal itu berdasarkan survei terhadap 1.220 responden tatap muka antara 1 dan 6 Desember 2022 dari lembaga riset Indikator.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin survei dengan perolehan suara 24,1%. Politisi yang akrab disapa Kang Emil itu didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan perolehan suara 14,8%.
Sandiaga merupakan satu-satunya calon wakil presiden potensial di lima besar yang memiliki pengalaman pilpres, yakni pada 2019. Mantan politikus Partai Gerindra itu mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden.