Dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, memegang peranan penting. Sebab, pemerintah menetapkan bahwa keikutsertaan petani dalam kelembagaan merupakan syarat untuk menerima bantuan pemerintah.
Di antara bantuan yang dapat diterima anggota organisasi petani antara lain bibit bersertifikat, sarana dan prasarana, dana bantuan peremajaan kelapa sawit, pinjaman usaha, dan sertifikasi ISPO. Oleh karena itu penting bagi petani untuk memahami bagaimana suatu kelembagaan terbentuk.
Pendirian lembaga petani diawali dengan musyawarah dan menentukan tujuan didirikannya lembaga tersebut. Setelah itu proses dilanjutkan untuk menentukan jenis koperasi dan bidang usaha.
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data anggota dan mengembangkan struktur manajemen. Setelah anggota dan struktur terbentuk, lembaga akan mempertahankan legitimasi dan mengumpulkan modal untuk operasional.
Pembentukan kelembagaan petani didasarkan pada lima prinsip yaitu partisipasi, kesetaraan, keterbukaan, kemitraan dan kemandirian.