Dalam beberapa pekan terakhir, saham GOTO menjadi sorotan. Kinerja saham dekacorn emiten teknologi ini tertekan setelah berakhirnya masa lock-up saham.
Namun, beberapa perusahaan sekuritas memproyeksikan saham GoTo berpotensi naik di kisaran Rp 150-Rp 230 dalam 12 bulan ke depan.
Proyeksi tersebut tertuang dalam laporan yang diterbitkan pada periode 21 November 2022 hingga 16 Desember 2022. Beberapa perusahaan sekuritas tersebut adalah UBS, BNI Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia, Mandiri Sekuritas dan Jeffries.
Mengutip laporan UBS, beberapa faktor melatarbelakangi potensi kenaikan saham tersebut, yakni GoTo masih akan menjadi pemimpin pasar sektor digital dan saham GoTo berada di zona positif.
Indikasi lainnya adalah proyeksi peningkatan total nilai penjualan pada 2023 sebesar 16 persen dan akan terjadi peningkatan pengguna aktif bulanan Tokopedia sebesar 20 persen. Kepemilikan kas GoTo juga diproyeksikan cukup untuk menghasilkan keuntungan.
Analis dari UBS Navin Killa, Marissa Putri, dan Joshua Tanja, dalam laporan yang dirilis pada 12 Desember 2022, mengungkapkan bahwa GoTo juga akan diuntungkan dengan terus meningkatnya aktivitas online di masa mendatang.