Pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu prioritas pemangku kepentingan sejalan dengan meningkatnya perhatian Indonesia terhadap isu lingkungan. Di sektor industri, perusahaan terus beradaptasi dengan kondisi terkini.
Salah satu adaptasi yang dilakukan perusahaan adalah mengembangkan produk berupa barang dan jasa yang ramah lingkungan. Secara internal, perusahaan memberikan insentif untuk kinerja lingkungan karyawannya. Langkah lainnya adalah perusahaan harus merelokasi atau memodifikasi fasilitas kerja agar lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Sedangkan penyesuaian di sektor eksternal dilakukan kepada kedua belah pihak. Pertama, perusahaan melobi pembuat kebijakan untuk memperhatikan isu lingkungan. Kedua, perusahaan mendorong penggunanya untuk mengikuti kriteria keberlanjutan.
Prinsip berkelanjutan yang diterapkan perusahaan mengacu pada konsep 3P (People, Planet, Profit). Berdasarkan survei dari Deloitte, 97 persen perusahaan dan 8 dari 10 pemimpin merasakan dampak negatif perubahan iklim. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa 88 persen pemimpin bisnis setuju untuk segera melakukan transisi menuju ekonomi hijau.
Bagi perusahaan, peralihan ke ekonomi hijau dapat membawa beberapa manfaat, antara lain mendorong inovasi, meningkatkan ketahanan bisnis dan reputasi perusahaan, memuaskan konsumen, dan melindungi lingkungan.