Geoforest Watu Payung di Gunungkidul, DI Yogyakarta, terus berupaya menjadi ekowisata yang bermanfaat bagi wisatawan, masyarakat lokal, dan lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Watu Payung mengadakan kegiatan berkemah dan memelihara spot foto.
Pengelola Geoforest Watu Payung akan memanfaatkan potensi destinasi wisata alam ini. Pertama, pengelola ekowisata Kumpulan Peladang Hutan (KTH) Sidomulyo III akan memanfaatkan lahan dengan menanam serai wangi. Hal ini sejalan dengan berbagai skema usaha di perhutanan sosial.
Manajer memilih citronella karena potensinya yang besar. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku masakan daerah seperti wedang serai yang dijual di Watu Payung. Serai juga dapat diolah menjadi minyak atsiri, bahan baku minyak atsiri dan pengharum ruangan.
Menurut pengelola, budidaya serai wangi relatif mudah dikelola karena tanaman ini tergolong tahan hama. Yang tak kalah penting, penjualan dan pengolahan ke depan bisa menjadi pendapatan alternatif bagi anggota KTH dan warga desa.
Selanjutnya, Watu Payung akan memperbaharui daya tariknya. KTH akan menghidupkan kembali jalur trekking, memperluas area camping, dan membentuk paket wisata.
