liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 LOGIN BARON69 RONIN86 DINASTI168
Waspada Lonjakan Kasus TBC pada Anak di Indonesia

Waspada Lonjakan Kasus TBC pada Anak di Indonesia

3 minutes, 25 seconds Read

Kasus penyebaran tuberkulosis atau TBC cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit menular ini tidak pandang bulu. Anak-anak juga menderita banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, meski terjadi penurunan di tahun 2020 dan 2021, kasus TB akan meningkat lagi di tahun 2022. Tercatat ada 694.808 kasus TB tahun lalu, meningkat 57% dibandingkan tahun sebelumnya.

Keadaan ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang terpapar TB. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan india di urutan kedua setelah India, yang menyumbang 9,2% dari total kasus global.

Tidak hanya orang dewasa, Kementerian Kesehatan menemukan peningkatan kasus TBC pada anak usia 0-14 tahun sebesar 138% menjadi 100.726 kasus pada tahun 2022.

Secara rinci, terdapat 43.702 kasus TB pada anak usia 5-14 tahun. Sedangkan usia 0-4 mencapai 57.024 kasus.

Tinggi badan penderita anak-anak patut menjadi perhatian karena cenderung lebih sulit dideteksi. Hal ini karena gejala yang dialami anak pada umumnya tidak terlalu spesifik.

Gejala yang sering dijumpai pada anak adalah batuk terus-menerus, demam lama, lemas, lesu, dan tidak aktif. Kondisi anak yang menderita TBC juga tidak terlepas dari gizi buruk yang menyebabkan penurunan berat badan atau gagal tumbuh atau kerdil.

Masalah kesehatan kedua anak tersebut saling berkaitan. Semakin rendah status gizi, semakin tinggi risiko terkena TBC dibandingkan dengan anak dengan gizi normal.

Menurut The Indonesian Journal of Infectious Disease, anak kecil dengan kerdil Risiko 2,96 kali lipat untuk TBC dan anak kecil yang terhambat parah risiko 8,18 kali. Mengingat kasus yang relatif tinggi di Indonesia, keduanya merupakan program prioritas pemerintah di bidang kesehatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengincar pengurangan kerdil mencapai 14% pada tahun 2024 dan eliminasi TB diperkirakan terjadi pada tahun 2030.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan penemuan kasus TBC akan meningkat pada 2022 karena pemerintah dan surveilans gencar melakukan deteksi.

“Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh jajaran kesehatan memprioritaskan pencarian pasien TB, sehingga 90% jumlahnya dapat terdeteksi pada tahun 2024,” kata Syahril dikutip dari di antara.

Saat ini kasus TB pada anak masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Jakarta merupakan salah satu pusat penularan TB pada anak. Pada tahun 2022, tercatat 7.450 anak penderita TB, atau 16,4% dari total 45.320 pasien TB yang dirawat di wilayah tersebut.

Selain itu, lonjakan kasus juga terjadi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mencatat sebanyak 619 anak di bawah usia lima tahun terkonfirmasi TB sepanjang tahun 2022. Mayoritas masih berusia di bawah lima tahun (balita).

Menurut data Kementerian Kesehatan, Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah kasus TB anak terbanyak pada tahun 2021. Jumlahnya mencapai 13.922 kasus. Cakupan deteksi kasus TB pada anak di Jawa Barat sudah mencapai 90,6%.

Kemudian Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Banten menyusul di posisi selanjutnya. Namun, cakupan deteksi kasus di empat wilayah tersebut baru sekitar 50%, sedangkan di Jawa Timur 24%.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kasus tuberkulosis pada anak yang belum terdeteksi. Keadaan ini juga perlu diwaspadai oleh pemerintah karena dapat menjadi penyebab penularan TB di masyarakat.

Anak-anak biasanya mendapatkan TBC dari orang dewasa yang memiliki kontak dekat dengan mereka. Meski begitu, anak juga bisa menularkan penyakit ini kepada orang lain.

TBC sebenarnya adalah penyakit yang dapat dicegah. Salah satunya dengan pemberian imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) yang dapat dilakukan setelah bayi lahir hingga paling lambat sebelum bayi berusia 3 bulan.

Imunisasi BCG sebenarnya dinilai cukup berhasil di Indonesia. Berdasarkan profil kesehatan ibu dan anak tahun 2022, persentase bayi yang mendapat imunisasi BCG mencapai 91,04%. Sebanyak 21 provinsi berhasil mencapai angka di atas 90%. Angka untuk 13 provinsi lainnya masih cukup tinggi yaitu diatas 70% kecuali Aceh yang hanya 51%.

Namun, anak yang sudah mendapat vaksin BCG belum tentu kebal terhadap infeksi TB. Penyakit ini juga terkait dengan pola hidup bersih dan sehat. Selain pengobatan yang masih belum maksimal, kualitas rumah yang bersih, gizi yang baik, juga menjadi kendala dalam pengobatan penyakit TBC.

Ini berkaitan dengan masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial. Anak yang lahir dari keluarga miskin akan menyebabkan kekurangan gizi dan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah tertular dan tertular TBC.

Laporan WHO menunjukkan adanya hubungan antara prevalensi tuberkulosis dengan kesejahteraan penduduk yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Semakin tinggi GDP per kapita suatu negara, semakin rendah tingkat prevalensi TB di negara tersebut.

WHO menyatakan bahwa jumlah kasus TB dan kematian telah menurun di Eropa Barat, Amerika Utara seiring dengan peningkatan pendapatan, penurunan tingkat kemiskinan, dan perbaikan perumahan dan nutrisi.

Similar Posts

COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 TANGO77 PASUKAN88 MEWAHBET MANTUL138 EPICWIN138