Ketegangan antara China dan Taiwan dapat mempengaruhi Indonesia. Konflik antara kedua wilayah tersebut terus berlanjut sejak akhir Perang Dunia Kedua.
Beijing menanggapi kedatangan tersebut dengan menggelar latihan militer di sekitar perairan Taiwan. “Kunjungan Pelosi benar-benar melanggar Kebijakan Satu China, kedaulatan China, dan provokasi politik terang-terangan,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pernyataan resmi tak lama setelah Pelosi tiba di Taiwan.
Jika semakin panas, Indonesia mungkin akan terpengaruh. Hal ini mengingat China dan Taiwan merupakan mitra dagang dan investasi utama bagi Indonesia.
mitra Dsaudara laki-laki kamuIndonesia pertama
Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan, kedua negara merupakan mitra dagang strategis Indonesia. Terutama China yang kontribusi nilai perdagangannya mencapai 20%.
“Perkembangan ini perlu kita waspadai karena China dan Taiwan juga penting dalam perdagangan internasional Indonesia,” kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers ekspor-impor BPS, Senin, 15 Agustus 2022.
Pada 2021, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China mencapai US$51,1 miliar dengan impor US$55,7 miliar. Nilai ekspor dan impor tersebut merupakan yang terbesar di antara negara lain, bahkan jauh dari mitra dagang Indonesia lainnya seperti Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat.
Meski jauh di bawah China, Taiwan juga merupakan mitra dagang utama Indonesia. Pada 2021, Indonesia akan mengekspor komoditas nonmigas senilai US$6,4 miliar ke Taiwan. Selama periode itu, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$2,1 miliar.
Konflik Dapat Mengancam Investasi
Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga khawatir konflik akan berdampak pada investasi.
“Kita perlu mewaspadai konflik antara China dan Taiwan. mengapa? Karena salah satu investasi besar ke Indonesia itu dari China,” kata Bahlil dalam konferensi pers bulanan, dikutip Senin, 22 Agustus 2022.
Mengutip data BKPM, China akan menyalurkan investasi sebesar US$3,16 miliar sepanjang 2021. Hal ini menjadikan China sebagai investor terbesar ketiga bagi Indonesia.
Meski tertinggal jauh dibandingkan China, nilai investasi Taiwan di Indonesia juga cukup besar. Taiwan menyalurkan investasi sebesar US$317 juta dan menjadi negara investor terbesar ke-11 di Indonesia.
Investasi utama kedua negara ini di sektor yang sama yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan. Investasi China di sektor ini mencapai US$1,69 miliar dan investasi Taiwan US$109 juta.
Lima investasi terbesar Taiwan disalurkan ke industri pengolahan. Sebagai informasi, sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB) dengan kontribusi sebesar 19,25% dari total PDB pada 2021.
Efek pada Produksi dan Pberdagang SEBUAHlat eelektronik
Produksi elektronik di dunia juga bisa terganggu akibat konflik yang semakin memanas antara kedua negara. China dan Taiwan tidak hanya memproduksi perangkat elektronik, tetapi juga komponen dasar seperti chip semikonduktor. Semikonduktor adalah komponen dasar yang dapat ditemukan di hampir setiap perangkat elektronik, mulai dari lemari es hingga pesawat terbang.
Taiwan adalah produsen semikonduktor terbesar di dunia. Negara kepulauan ini menyumbang 63% pangsa pasar chip semikonduktor sebesar US$107,54 miliar pada tahun 2021. Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) adalah produsen terkemuka dengan pangsa pasar 55%.
Tidak banyak negara yang bisa memproduksi semikonduktor sebesar Taiwan. Selain Taiwan, hanya tiga negara yang memiliki produksi semikonduktor yang signifikan. Cina meskipun hanya memiliki tiga produsen besar dengan pangsa pasar 7%.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, CEO TSMC Mark Liu telah memperingatkan bahwa perang antara China dan Taiwan akan membuat pabrik tersebut gulung tikar. Ini karena perusahaan bergantung pada rantai pasokan global.
Mark menjelaskan bahwa TSMC membutuhkan bahan baku dan pembeli produk dari rantai pasokan global. Rantai pasok global ini juga melibatkan banyak negara seperti Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.
TSMC memproduksi semikonduktor untuk perusahaan prosesor AS seperti Qualcomm dan Apple. Qualcomm adalah prosesor yang sering ditemukan di ponsel Android dan beberapa komputer Windows, sedangkan Apple mengandalkan TSMC untuk memproduksi ponsel dan chip komputernya.
Mark juga meminta para pemimpin negara yang terlibat untuk menghindari perang karena penghentian produksi semikonduktor dapat berdampak pada banyak negara termasuk China sendiri.
“Perang tidak menghasilkan pemenang, semua orang kalah,” kata Mark dikutip Selasa, 23 Agustus 2022.